Saturday, September 2, 2017

KENANGAN KALBU

Kenangan kalbu mulai menusuk. Mencoba mencari celah untuk masuk. Menerobos dinding hati yang sepi agar ku tertunduk. Aku jatuh pada palung sempit yang belum ku tahu celah akhirnya di mana. Terkadang senja menemaniku menelisik agar ku dapati itu. Ketika senja lelah, akupun berjalan sendirian dalam gelap. Antara senja dan malam.
Gunung kahayya (DONGGIA) BULUKUMBA
Seperti orang bodoh bisikku dalam hening. Meski ku tapaki sekian banyak alur namun belum jua ku temukan. Ini seperti permainan ular tangga saja. Kadang ke atas dan hampir finish tapi harus kembali ke bawah ketika salah angka. Aneh. Tapi itulah kenyataannya.
Jelang hariku, layaknya cinderella kesiangan. Tanpa pangeran dan sepatu kaca. Semua adalah khayalan. Pesta menarik dan dansa impian tak kunjung kesampaian.
Ah, bertingkah konyol sajalah saat berangan. Mungkin lebih indah daripada cerita tentang sendu dan rindu.
Ku tutup saja kenangan. Aku telah melihat cahaya. Itu tak lama lagi. Sinar matahari menerobos bahwa aku sudah menemukan jalan keluar. Sebelumnya, ku coreti dinding gua hatiku dan ku ukir perjalanan tentang kisahku. Jika suatu hari aku bisa menceritakannya kepada orang yang tepat. Mentari kala itu masih bersinar terang dan hangat. Aku menghirup sejuknya udara sore. Ku catat dalam memory bahwa menulis itu sebuah kepuasan dalam menjelajahi. Aku tersenyum dalam kemenangan. Tentang esok yang bahagia.

__SelamatMalam ❤💕💨💨💦🌠✨

No comments:

Post a Comment