Sekali pernah. Berulangkali malahan. Aku jatuh karena tak mendengarkanmu. Menuruti egoku dan mengatakan ini cerita tentang cintaku. Pemerannya aku. Setelah aku jatuh. Setelah aku sakit. Bahkan aku pernah habis akal. Mengakhirinya tanpa berfikir.
Kalian datang. Bukan mencibirku. Tapi membantuku. Menasehati dan merangkulku. Menangis di bahu kalian. Tanpa sadar itu kesalahanku. Kalian marah? Tidak sama sekali. Justru menenangkanku.
Mengatakan aku bisa. Aku kuat. Dunia bukan aku saja. Tapi ada dia dan mereka yang menyayangiku meskipun orang lain.f)
Sahabat, kalian apa kabar hari ini?
Masih samaka cinta kalian kepadaku saat itu atau lebih besar lagi saat ini?
Aku merindukan kalian dengan cinta tentang sahabat yang jauh dan dekat saat itu dan sampai detik ini.
Maafkan seluruh salah dan khilafku.
Leluconmu adalah binar cinta kedua yang terlahir dari ibu dan ayahku.
Tak ada hadiah yang istimewa mampu ku berikan. Hanya ingin kalian tetap jadi sahabatku hingga kita terpisah jarak dan waktu atau jarak dan waktu yang memisahkan kita.
Terimkasih seluruh hatiku dan nafasku. Untuk kalian yang telah menjadi bagian hidup dan matiku..
No comments:
Post a Comment